Welcome To My Blog

Sabtu, 28 Januari 2012

PERITONITIS


Merupakan inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen dan meliputi visera. Merupakan penyakit yang berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis

Peritonitis dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Peritonitis primer/spontan
-          Tidak ada sumber infeksi pada intra peritoneal
-          Lebih banyak diderita perempuan daripada laki-laki
-          Kuman masuk melalui aliran darah atau alat genitalia
-          Rasa sakit dan lemas
-          Dehidrasi dan nyeri tekan
-          Otot abdomen tegang
-          Kembung
-          Bunyi peristaltic usus sulit ditemukan
  1. Peritonitis Sekunder
-          Berkaitan dengan proses patologis pada organ visceral
-          Adanya sumber infeksi intra peritoneal, appendiksitis, divertikkulitis, salpingitis, kolesitis, pankreasitis dan sebagainya.
-          Dapat dari trauma yang menyebabkan rupture
-          Dapat terjadi keganasan GIT
-          Tertelan benda asing
-          Sangat nyeri
-          Napas pendek
-          Tensi turun, sedikit, nadi lebih cepat
-          Hipovolemia
-          Abdomen tegang
  1. Peritonitis akibat pemasangan alat
-          Seperti kateter vertrikulo peritoneal yang dipasang pada pengobatan hyroephalus
-          Kateter peritoneojugular untuk mengurangi asites
-          Continou ambulatory peritoneal dialysis

ANATOMI PERITONIUM
    ž  Peritoneum terdiri dari dua bagian yaitu :
  1. peritoneum pariental yang melapisi dinding rongga abdomen
  2.  peritoneum visceral yang melapisi semua organ yang berada dalam rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara dualpisan ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum.
            Pada laki-laki berupa kantong tertutup dan pada perempuan merupakan saluran telur yang terbuka masuk ke dalam rongga peritoneum, di dalam peritoneum banyak terdapat lipatan atau kantong. Lipatan besar (omentum mayor) banyak terdapat lemak yang terdapat disebelah depan lambung. Lipatan kecil (omentum minor) meliputi hati, kurvaturan minor, dna lambung berjalan keatas dinding abdomen dan membentuk mesenterium usus halus.

FISIOLOGI PERITONEUM
ž  Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
ž  Membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekan
ž  Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding posterior abdomen
ž  Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi terhadap infeksi.

ETIOLOGI
  1. Infeksi bakteri : bakteri coli, streptokokus alpha dan beta hemolitik, stapilokokus aurens, enterokokus dan paling berbahaya clostridium wechii
  2. Secara langsung dari luar
-          Operasi yang tidak steril
-          Trauma pada kecelakaan seperti rupturs limpa, rupture hati

TANDA DAN GEJALA
  1. Nyeri abdomen, yang tumpul dan tidak jelas lokasinya tapi makin lama makin jelas
  2. Demam tinggi, takikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi
  3. Dinding perut akan terasa tegang

PATOFISIOLOGI
Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ abdomen ke dalam rongga abdomen sebagai akibat dari inflamasi, infeksi, iskemia, trauma atau perforasi tumor. Terjadinya proliferasi bakteri, terjadinya edema jaringan dan dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, debris seluler dan darah. Respon segera dari saluran usus adalah hipermotilitas, diikuti oleh ileus paralitik disertai akumulasi udara dan cairan dalam usus. Cairan yang memenuhi rongga peritoneum menyebabkan asites. Keadaan ini menyebabkan hipovelemia. Ditambah dengan kenaikan suhu, masukan yang tidak ada, muntah dan diare. Abdomen membuncit tanpa terdengar bunyi usus berlangsung pula invasi kuman keseluruh jaringan intra peritoneal dank e aliran darah, sepsis, DIC, shok dan akhirnya dapat meninggal.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
  1. Pemeriksaan laboratorium
-          Complete blood count (CBC)
  1. Pemeriksaan radiologi
-          Foto polos
-          USG
-          CT scan
-          Scintigraphy
-          MRI

KOMPLIKASI
-          Eviserasi luka
-          Pembentukan abses
-          Ketidakseimbangan elektrolit
-          Dehidrasi
-          Asidosis metabolic
-          Alkalosis respiratorik
-          Syok

PENATALAKSANAN
-          Penggantian cairan, koloid dan elektrolit adalah focus utama.
-          Analgesic diberikan untuk mengatasi nyeri
-          Anti emetic untuk terapi mual dan muntah.
-          Terapi oksigen untuk meningkatkan oksigenasi secara adekuat.
-          Terapi antibiotic
-          Terapi hemodinamik untuk paru dan ginjal
-          Terapi nutrisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar